Rabu, 21 Desember 2011 3 komentar

My Kost My Home

Ini pengalaman aku selama mencari-cari kosan di daerah Malang Raya. Pertamanya sih pengen cari kosan yang murah tapi masih layak dihuni. Tapi ternyata susah nyari kosan yang sesuai kriteria. Kalo kepingin dapat tempat yang murah sih mending di kandang kebo aja. Jadi enak deh kumpul kebo ( kumpul kebo yang aku maksud bukan kumpul-kumpul yang asik-asik gitu :D ). Oke deh fokus ke topik yang sebenarnya.

Pencarian pertama
Sesuai dengan konsep awal, yaitu mencari kosan yang murah. Aku cari-cari kosan yang agak jauh dari kampus soalnya pasti harganya lebih murah daripada kosan yang deket sama kampus. Setelah siap-siap meluncur ke tempat tujuan dan tak lupa kencing dahulu biar gak ribet ditengah jalan. hehehe.... Dan akhirnya.... Taraaa... Ketemu juga kosan yang super murah Rp 100.000,- per bulan. Wah.. murah amat nih kosan. Setelah aku liat ke kamarnya lumayan sih buat tidur aja. Tapi bayangkan kalo aku tidur di kamar ini sehari aja bisa jadi mayat. Soalnya kamarnya berukuran 1.5x3 meter. Bayangkan aja kayak apa penderitaanku nanti, serasa tidur di kuburan. Namun setelah saya liat lokasi kosannya sangat strategis. Kata strategis yang aku maksud adalah strategis sama akhirat. Gimana gak strategis? soalnya tempat kosannya persis di pinggir jurang. Pas musim hujan pasti sedikit-sedikit tanahnya longsor dan akhirnya aku bisa-bisa masuk koran. Waduh bisa gawat kalo gitu. Akhirnya aku putuskan untuk cari-cari lagi kosan yang lebih layak daripada sekapling tanah kuburan.

Pencarian kedua
Kali ini aku ubah prinsipku mencari kosan yang murah ke kosan yang layak dengan harga pas. Aku cari kosan di daerah dekat area kampus biar enak pas waktu berangkat kuliahnya. Nah.. akhirnya ketemu kosan yang masih belum penuh atau masih kosong.

Aku : Bu kosannya ada yang kosong?
Ibu  : Ohh.. Ada satu kamar yang kosong. Kalo mau lihat-lihat silakan masuk
Aku : Permisi ya ibu ya
Setelah sampai di kamar
Ibu : Ini kamarnya. Kamarnya berukuran 3x4 meter, 1 bulannya Rp 300.000,- ada almarinya bla.. bla.. bla..
Aku : Wah lumayan kamarnya..
Ibu : Enak ini kamarnya. Soalnya ini kamar yang paling luas daripada kamar yang lain
Aku : Coba saya liat dulu ke dalam ya bu (sambil nengok ke dalam kamar).
Setelah melihat situasi di dalam kamar
Aku : ( Aduh enak pale lu peyang. kamar gak ada jendelanya bilang enak. bisa mati busuk kalo tidur di sini ). Ehh.. Baik bu nanti kalo udah rundingan sama teman saya, saya akan ke sini lagi ( alasan kalo mau kabur )
Ibu : Ohh.. iya sudah

Dalam hati aku berpikir. "Apa ibu ini masih waras pa gak sih, nawarin kamar kayak gini". Aku langsung pulang dulu di kosan temanku buat refreshing otak, seharian ketemu kosan yang gak layak.

Beberapa jam kemudian

Pencarian ketiga
Ketika matahari mulai condong ke arah barat.Akhirnya aku nemuin kosan yang cukup gak meyakinkan untuk dihuni. Soalnya dari teras rumahnya kotor banyak daun yang berjatuhan, ditambah model rumah kuno dengan cat yang terkelupas seperti di film Rumah Darah. Di atas rumah tersebut ada sebuah papan yang bertuliskan "Menerima kost putra". Dengan jiwa yang berani aku mulai mengetuk pintu yang terpenuhi debu. Dok.. dok.. dok.. (suara pintu diketuk) Udah 3 kali aku mengetuk pintu itu tapi tidak ada yang menjawab. Langsung aku berniat untuk kembali mencari kos-kosan yang lain. Ketika aku membalikan badan sampai 3 langkah menuju pagar, tiba-tiba ada suara pintu yang terbuka. Nyiek.. (suara pintu). Dengan perasaan sedikit takut ku tolehkan mukaku ke belakang. Ada sesosok orang yang bertubuh besar dengan bayangan yang samar-samar karena hari mulai petang. Tiba-tiba bulu kudukku mulai berdiri dan tidak bisa bergerak. Kemudian sesosok orang tersebut mulai mendekati aku dan bersuara "Masnya mau cari kos-kosan ya?". Tubuhku mulai melemas, aku kira genderuwo ternyata penjaga kost yang bertubuh besar. Gubrak...

Aku : Ohh. iya pak. Kostnya ada yang kosong gak?
Pak kost : Oh.. Masih ada, mari masuk. Ini ada 2 kamar yang masih kosong. Silahkan dilihat-lihat dulu
Aku : ( Wah ternyata dalamnya gak sehoror luarnya, kasurnya 2 lagi + meja belajar sama almari yang masih lumayan baru).. Hmm.. 1 bulanya berapa pak?
Pak kost : Saya tarik 2 bulan sekali kalo kost disini. Jadi kalo jadi ngekost di sini kamu harus bayar langsung 2 bulan. 2 bulannya Rp 900.000,-
Aku : Ohh.. gitu ya. Baik pak saya mau bayar sekarang pak. Tapi saya bayar setengah dulu ya. Nanti kalo pas pindahan saya lunasi
Pak kost : Oh.. iya baik..
Aku : bla... bla... bla...
Pak kost : bla... bla... bla...

Akhirnya menemukan kosan yang lumayan bagus. Gak dekat jurang, kamar berukuran 3x3 meter, 2 kasur spoon, 1 almari + 1 meja belajar. Lumayan kan?

Beberapa hari kemudian


Aku kembali kekosan untuk memasukan barang-barangku kedalam kamar. Nah, ketika aku mau memasukan baju kedalam lemari. Waduh gila lemarinya banyak jamurnya + lumut. Akhirnya aku memindahkan lemari itu ke tempat yang langsung kontak dengan matahari. Pas aku pindahkan lemarinya, ehh.. temboknya berwarna hijau dipenuhi lumut. Akhirnya aku kembalikan lemari tersebut ke tempat asalnya. Kemudia aku periksa penyebab lumut tersebut, ternyata kamar aku pas di sebelah kamar mandi. Ya elah.. apes bener aku. Terpaksa harus menghabiskan uang kosan yang sudah terlanjur ku lunasi selama 2 bulan.

Beberapa minggu kemudian
(Survive melawan jamur, lumut dan kamar lembab)

Dimalam hari yang dingin aku bemimpi kalo hujan lebat akan datang sampai membanjiri rumah-rumah. Aku mulai gelabakan saat bemimpi buruk itu. Akhirnya aku bangun dari mimpi buruk itu. Wah ternyata mimpi itu kenyataan terjadi. Sampai-sampai kasurku basah oleh air yang entah darimana asalnya. Padahal gak ada badai dan angin melanda, kenapa bisa sampai begini? Akupun mulai penasaran mencari sumber perkara ini. Setelah aku liat-liat dengan teliti di setiap sudut kamarku. Nah.. ini penyebabnya. Cor-coran lantai atas ada yang bocor. Pas di atas kamarku ada kamar mandi juga, pas penderitaanku kali ini. Udah kamar banyak lumut, banyak jamur, kamar lembab di tambah sumber air langsung dari tembok klop dah.

Pagi harinya kulaporkan kejadian ini agar aku tidak berenang-renang lagi dikamar.
Dengan wajah polos bapak kost menjawab "Ohh..  biar nanti saya bilang ke pemilik kosan ini".
Dalam hatiku berkata "pemilik kosan?".

Akhirnya kutanyakan pada mas-mas yang ada dikosan ini
"Mas, emang kosan ini punya siapa?" tanya aku dengan penasaran
"Kosan ini sebenarnya milik sebuah travel penginapan. Pemiliknya aku gak pernah liat sampek saat ini"
"Loh bapak yang biasanya yang ada dikosan ini siapa?
"Itu cuma penjaga kos-kosan aja"
"????????"
"Emangnya kenapa?"
"Kamarku kebanjiran gara-gara cor-coran dari atas bocor"
"Oalah, kalo mau kamu tidur dikamarku aja"

Perasaanku lega ada yang memberikan bantuan kepada aku. Akhirnya aku selamat dari landa bencana. Namun tidak bagi barang-barangku yang ada dikamar. Semuanya basah.

Beberapa hari kemudian


Akhirnya kamarku udah selesai dibenahi. Dan akupun bisa tidur kembali dikamarku.
Aku memutuskan untuk mencari-cari lagi kos-kosan yang lain. Kebetulan aku punya saudara di Malang. Niatku bertanya kos-kosan yang layak didaerah itu. Sebenarnya aku ditawari untuk menginap di rumahnya namun kamarnya ditempati semua. Aku bilang aja gak mau, soalnya gak pengen ngerepoti saudara, aku pingin belajar mandiri. Kebetulan saudaraku mempunyai kenalan yang menyewakan kost putra katanya. Setelah berangkat ke tujuan dan saya lihat-lihat kondisinya. Klop dengan keinginan saya. Kos-kosan dengan harga murah Rp 350.000 per bulan termasuk makan dan listrik. Kamar tidur berukuran 3x2.5 meter, ada lemari dan meja belajar. Dengan kondisi kamar yang tidak bersebelahan dengan kamar mandi dan tidak dekat dengan jurang. Wah.. sip dah kos-kosan ini. Top markotop

Hahahaha...
Cukup sampai disini dulu ya penderitaanku. Cukup bercuap-cuap ria
Semoga pengalamanku ini dapat membantu bagi kalian yang ingin mencari kos-kosan :D

Jangan lupa komentar kalo ingin ngekost juga. hahhaha... sudah saya siapkan bagi kamu yang memesan. Saya tawarkan menginap dengan gratis bermalam di gudang :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Photobucket
 
;