Jalanku di Sipil

Susah menghidipi diri sendiri tanpa bantuan. Meskipun aku ditawari aku akan menolak. Meski aku mau dibantu aku juga akan menolak. Pikirku bibantu berarti tak mampu. Aku tidak ingin menjadi manusia yang lemah, yang setiap hari mengandalkan bantuan orang lain. Aku harus berdiri sendiri tanpa alat bantu satupun. Inilah prinsip hidupku. Hidup adalah kejam, maka hiduplah dengan menentang arus.

Beberapa bulan ini aku mau melepas duniaku ke dunia perkuliahan. Meski aku tergolong anak yang lumayan pandai dalam matematika dan komputer, namun aku lebih suka ke arah seni. Itulah sebabku menjadi orang yang malas bekerja keras. Tidak mau mengerahkan seluruh kemampun untuk bekerja. Namun aku lebih suka mengandalkan imajinasiku untuk bekerja. Itulah alasan aku lebih suka ke dunia seni. Namun aku rasa otak kanan lebih pintar daripada otak kiri. Maka hari inilah adalah start bagi diriku memulai menentukan pilihan hidup yaitu memeilih jurusan diperkuliahan.

"Ji, tes SNMPTN kamu bareng siapa?" tanya temanku
"Gak tau mau bareng siapa, orang tuaku tidak ada yang bisa mengantarkan" jawabku
"Bareng aku aja, kebetulan ayahku sudah memesan penginapan di daerah tes SNMPTN. Gimana?"
"Alhamdulillah. Oke aku ikut kamu"


to be continue....